Senin, April 18, 2016
0 comments

Apakah Benar Anggota Muslim Ahmadiyah Haram Merokok?

Senin, April 18, 2016
Merokok bagi Ahmadi sdh jelas tinggalkan sejauh-jauhnya....
menjawab 10 alasan orang masih merokok...

1. "Yang merokok saya, yang sakit saya, kok kamu ribut?"
Siapa bilang merokok cuma membahayakan diri sendiri? Asap rokok yang tidak terhisap juga membahayakan lingkungan. Fakta membuktikan zat-zat racun yang terkandung dalam asap samping rokok (asap yang tidak terhisap) empat kali lebih banyak daripada yang dihisap. Makanya, orang di sekitar perokok (biasa disebut perokok pasif) lebih rentan terkena jantung, paru-paru, kanker, dan masalah rokok lainnya. Kata seorang ahli, perokok pasif memiliki resiko terkena jantung koroner 25-30 persen lebih banyak daripada perokok aktif. Itu yang parah, belum lagi bau tidak sedap yang disebabkan asap rokok ini. Tambah lagi, global warming (bahasa keren 'Pemanasan Global Dunia'), yang katanya telah mencairkan beberapa gunung es, juga nggak lepas dari karbon dioksida yang ada dalam asap rokok.
2. "Rokok kan tidak sebahaya heroin, ganja, atau minuman keras."
Masih bilang nggak berbahaya? Baca deh dari atas lagi. Apalagi, menurut sebuah penelitian, ternyata orang yang merokok memiliki persentase yang lebih besar untuk mengonsumsi benda-benda yang disebutkan tadi.
3. "Pemerintah melegalkan kok."
Memang kenapa kalau pemerintah melegalkan? Legalitas dari pemerintah membuat hidup kamu sehat? Banyak banget bukti kalau rokok nggak sehat buat kamu. Di bungkus rokok yang biasa kamu beli aja (kalau kamu suka beli rokok) ada tulisan pakai huruf kapital semua, "PERINGATAN PEMERINTAH: MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN" (Di negara lain, bukan hanya tulisan, tapi gambar penyakit: paru-paru, jantung, otak, dan lainnya yang kena penyakit akibat rokok, biar yang beli pada muntah) Nah, pemerintah saja memperingatkan bahayanya. Tapi, mungkin pemerintah punya pertimbangan tersendiri tetap memelihara rokok di Indonesia. Ya, semoga Allah memberi hidayah kepada pemerintah Indonesia untuk melarang rokok.
4. "Pendapatan negara dari rokok itu besar lho?"
Fakta yang membuat kita miris, pendapatan dari rokok itu sebenarnya ditanggung oleh konsumen. Biaya cukai rokok ditanggung oleh pembeli. Jadi, bukan perusahaan rokok yang berjasa, masyarakat yang bayar.
5. "Saya kan masih muda, nanti kalau saya sudah tua, saya akan berhenti."
Yakin bisa tua? Jangan-jangan belum tua sudah berhenti merokok gara-gara mati muda (jangan banget deh). Lagipula, semakin lama mengonsumsi rokok, semakin sulit pula dia berhenti dari merokok.
6. "Saya terlihat lebih jantan dengan merokok."
Siapa bilang merokok itu jantan? Kalau kita perhatikan, merokok itu bodoh. Belinya mahal, dibakar, eh dapat penyakit, bau lagi. Apa sih manfaatnya? Lagipula, ayam jantan, kerbau jantan, sapi jantan semuanya nggak merokok kok (nggak nyambung).
7. "Saya tidak bisa berhenti, sudah ketagihan."
Siapa bilang nggak bisa berhenti. Banyak yang sudah mencoba, dan banyak yang berhasil. Tempuh semua cara agar berhasil. Bisa, Insya Allah.
8. "Saya dipaksa teman, kalau tidak merokok, saya diejek."
Tinggalkan saja teman kamu itu (wah, kejam). Dia bukan teman yang baik buat kamu. Apa ada teman sejati yang malah menjerumuskan temannya. Cari teman yang baik, yang mendukung kami melakukan hal-hal yang baik. Lagipula, baru juga diejek belum dipukul. Biarin aja. Nah, nanti kalau sudah dipukul lapor pak guru, biar dia dijewer pak guru.
9. "Kalau merokok, saya bisa konsentrasi belajar."
Kalau cuma pengin konsentrasi, nggak perlu merokok. Cari ruang yang sepi, pusatkan pikiran ke pelajaran kamu. Kalau memang lagi ramai, cari kapas, masukkan ke lubang telinga kamu sambil teriak "WOOIII, BERISIK!! GUE LAGI MAU BELAJAR!!!" (emm…, kayaknya yang terakhir nggak solutif deh, jangan ditiru ya).
10. "Iya deh, saya berhenti, tapi bantu saya ya."
Nah, gitu dong. Tenang saja, kalau teman kamu baik-baik semua -seperti saya-, Insya Allah dibantu kok. Nanti kalau kamu ketahuan merokok, langsung deh, kami bantu memukul kamu biar sadar (bercanda). Kami bantu buang rokok kamu ke tempat sampah. Kami bantu kamu mengatakan, "Alhamdulillah, saya telah merdeka dari belenggu rokok! Merdeka!!" (kelihatan keren kan?)
Yah, selesai deh tulisan tentang rokoknya. Penginnya sih lagi, tapi, sudah kebanyakan. Ya udah, kita berdoa kepada Allah, semoga kita dijauhkan dari jeratan rokok yang membuat ketagihan ini. Semoga Allah juga menyadarkan teman-teman kita yang lagi asyik menyedot barang haram ini (apalagi yang sambil baca Majalah Tashfiyah). Semoga Allah membukakan hati pemerintah kita agar melarang rokok dari peredaran. Dan, semoga Allah memberikan kesembuhan kepada saudara kita yang mendapatkan penyakit akibat rokok.
Allahumma Aamiin
PAM -mubarak

0 comments:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Top