Penyegar dan Pengharum Ruangan
Dari Hadhrat Aisyah r.a., dia berkata: "Rasulullah Saw memerintahkan untuk mendirikan masjid di tanah-tanah lapang serta menjaga kebersihannya dan memperhatikan kenyamanan udaranya." [HR Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Mājah].
Penjelasan:
Dalam sebuah Hadis diriwayatkan dengan membakar setanggi [kemenyan yang berbau wangi] seharusnya udara terus dijaga kebersihannya. Sejumlah orang menyalakan setanggi yang terkadang menimbulkan kerugian. Di Pakistan seseorang menyalakan setanggi di masjid dan lama kelamaan lemari terbakar sehingga terjadi kerugian.
Pertama, harus berhati-hati bahwa setanggi akan dinyalakan kalau memang sedang berada di sana. Kedua, ada juga setanggi atau kemenyan yang beraroma keras sehingga bukannya mendatangkan kenyamanan, justru mendatangkan kesusahan yang membuat orang pusing-pusing dan sakit kepala. Yang boleh dibakar adalah sesuatu atau setanggi yang baunya tidak begitu keras. [sekarang ini sudah banyak didapatkan beraneka penyegar dan pengharum ruangan].
Tertera dalam sebuah Hadis bahwa Rasulullah Saw selalu menganjurkan kepada orang-orang Islam, khususnya pada hari-hari pertemuan [atau Jalsah] yang mana orang-orang tengah berkumpul, seharusnya memberikan perhatian akan kebersihan masjid dan bakarlah setanggi [atau berilah pengharum ruangan] di dalam mesjid itu supaya udara menjadi bersih. [Misykāt, Kitābush-shalāt].
Tertera dalam sebuah Riwayat bahwa beliau menasihatkan pada para Sahabah, "Janganlah datang ke masjid setelah makan makanan yang bau. Tatkala datang ke masjid untuk melaksanakan shalat, maka jangan datang setelah makan bawang putih dan bawang merah tanpa dimasak terlebh dahulu." [Bukhari, Kitābul-Ath'imah].
Sejalan dengan hal itu, terkadang juga kaus kaki yang sudah kotor beberapa hari, darinya pun timbul bau tak sedap. Janganlah datang ke mesjid dengan memakai itu.
Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bersabda : [وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ] – dan tinggalkanlah kekotoran. Perintah-perintah dengan maksud supaya orang-orang dengan memerhatikan fasilitas-fasilitas, demi menjaga kesehatan, manusia dapat melindungi dirinya dari bahaya lahiriah. Orang-orang Kristen menyampaikan kritikan bahwa – ini merupakan perintah-perintah yang tidak dapat kami pahami bahwasanya Al-Quran mengatakan, 'dengan mandi, peliharalah kebersihan tubuhmu, bersiwaklah bersihkan celah-celah gigimu, jagalah dirimu dari segala kekotoran dan jagalah rumahmu dari setiap kekotoran jasmani dan jauhkanlah dirimu dari bau-bau tidak sedap serta janganlah memakan bangkai dan makanan yang kotor.'
Sebagai jawabannya, "Al-Quran mendapatkan orang-orang dalam keadaan seperti itu. Orang-orang itu bukan saja dari segi rohani dalam keadaan sangat berbahaya, bahkan dari segi jasmani pun, kesehatan lahiriah dalam kondisi yang sangat berbahaya. Kebersihan lahiriah, jelasnya di Eropa ini sangat kurang. Jadi ini merupakan karunia pada mereka dan juga pada seluruh dunia bahwa Tuhan telah menetapkan metode:
"… makan minumlah itu dan janganlah berlebih-lebihan [lihatlah jumlah yang dimakan dan diminum serta jangan sampai berlebih-lebihan].
Sangat disayangkan, pendeta sama sekali tidak mengetahui hal itu, bahwa orang yang sama sekali tidak memperhatikan pemeliharaan kebersihan jasmani, maka lama-kelamaan mereka jatuh dalam kondisi buas lalu akan kehilangan kesucian rohani mereka. Misalnya, untuk beberapa hari saja apabila gigi tidak dibersihkan, yang merupakan tingkat terendah dalam hal kebersihan, maka potongan-potongan makanan yang ada di sela-sela gigi itu akan mendatangkan bau bangkai. Dan akhirnya gigi akan menjadi rusak dan pengaruhnya yang beracun, jatuh pada pencernaan lalu pencernaan pun menjadi rusak.
[Dikutip dari Khutbah Jum'ah Hadhrat Khalifatul Masih V aba tanggal 23 April 2004 di Masjid Baitul Futūh, Morden – London].
Diterjemahkan oleh: Mln. Qomaruddin Syahid.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : أَمَرَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بِبَنَاءِ الْمَسْجِدِ فِي الدُّوْرِ وَ أَنْ يُّنَظَّفُ وَ يُطَيَّبُ. (رواه أبو داود و الترمذي و ابن ماجه).
Artinya: Dari Hadhrat Aisyah r.a., dia berkata: "Rasulullah Saw memerintahkan untuk mendirikan masjid di tanah-tanah lapang serta menjaga kebersihannya dan memperhatikan kenyamanan udaranya." [HR Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Mājah].
Penjelasan:
Dalam sebuah Hadis diriwayatkan dengan membakar setanggi [kemenyan yang berbau wangi] seharusnya udara terus dijaga kebersihannya. Sejumlah orang menyalakan setanggi yang terkadang menimbulkan kerugian. Di Pakistan seseorang menyalakan setanggi di masjid dan lama kelamaan lemari terbakar sehingga terjadi kerugian.
Pertama, harus berhati-hati bahwa setanggi akan dinyalakan kalau memang sedang berada di sana. Kedua, ada juga setanggi atau kemenyan yang beraroma keras sehingga bukannya mendatangkan kenyamanan, justru mendatangkan kesusahan yang membuat orang pusing-pusing dan sakit kepala. Yang boleh dibakar adalah sesuatu atau setanggi yang baunya tidak begitu keras. [sekarang ini sudah banyak didapatkan beraneka penyegar dan pengharum ruangan].
Tertera dalam sebuah Hadis bahwa Rasulullah Saw selalu menganjurkan kepada orang-orang Islam, khususnya pada hari-hari pertemuan [atau Jalsah] yang mana orang-orang tengah berkumpul, seharusnya memberikan perhatian akan kebersihan masjid dan bakarlah setanggi [atau berilah pengharum ruangan] di dalam mesjid itu supaya udara menjadi bersih. [Misykāt, Kitābush-shalāt].
Tertera dalam sebuah Riwayat bahwa beliau menasihatkan pada para Sahabah, "Janganlah datang ke masjid setelah makan makanan yang bau. Tatkala datang ke masjid untuk melaksanakan shalat, maka jangan datang setelah makan bawang putih dan bawang merah tanpa dimasak terlebh dahulu." [Bukhari, Kitābul-Ath'imah].
Sejalan dengan hal itu, terkadang juga kaus kaki yang sudah kotor beberapa hari, darinya pun timbul bau tak sedap. Janganlah datang ke mesjid dengan memakai itu.
Hadhrat Masih Mau'ud a.s. bersabda : [وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ] – dan tinggalkanlah kekotoran. Perintah-perintah dengan maksud supaya orang-orang dengan memerhatikan fasilitas-fasilitas, demi menjaga kesehatan, manusia dapat melindungi dirinya dari bahaya lahiriah. Orang-orang Kristen menyampaikan kritikan bahwa – ini merupakan perintah-perintah yang tidak dapat kami pahami bahwasanya Al-Quran mengatakan, 'dengan mandi, peliharalah kebersihan tubuhmu, bersiwaklah bersihkan celah-celah gigimu, jagalah dirimu dari segala kekotoran dan jagalah rumahmu dari setiap kekotoran jasmani dan jauhkanlah dirimu dari bau-bau tidak sedap serta janganlah memakan bangkai dan makanan yang kotor.'
Sebagai jawabannya, "Al-Quran mendapatkan orang-orang dalam keadaan seperti itu. Orang-orang itu bukan saja dari segi rohani dalam keadaan sangat berbahaya, bahkan dari segi jasmani pun, kesehatan lahiriah dalam kondisi yang sangat berbahaya. Kebersihan lahiriah, jelasnya di Eropa ini sangat kurang. Jadi ini merupakan karunia pada mereka dan juga pada seluruh dunia bahwa Tuhan telah menetapkan metode:
وَ كُلُوْا وَ اشْرَبُوْا وَ لَا تُسْرِفُوْا
"… makan minumlah itu dan janganlah berlebih-lebihan [lihatlah jumlah yang dimakan dan diminum serta jangan sampai berlebih-lebihan].
Sangat disayangkan, pendeta sama sekali tidak mengetahui hal itu, bahwa orang yang sama sekali tidak memperhatikan pemeliharaan kebersihan jasmani, maka lama-kelamaan mereka jatuh dalam kondisi buas lalu akan kehilangan kesucian rohani mereka. Misalnya, untuk beberapa hari saja apabila gigi tidak dibersihkan, yang merupakan tingkat terendah dalam hal kebersihan, maka potongan-potongan makanan yang ada di sela-sela gigi itu akan mendatangkan bau bangkai. Dan akhirnya gigi akan menjadi rusak dan pengaruhnya yang beracun, jatuh pada pencernaan lalu pencernaan pun menjadi rusak.
[Dikutip dari Khutbah Jum'ah Hadhrat Khalifatul Masih V aba tanggal 23 April 2004 di Masjid Baitul Futūh, Morden – London].
Diterjemahkan oleh: Mln. Qomaruddin Syahid.
0 comments:
Posting Komentar