Kutipan Ringkasan Khutbah Jum'at 04 Maret 2016
Sayyidina Amirul Mu'minin, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad
Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta'ala binashrihil 'aziiz
Tentang: Khalifatul Masih II ra: Mutiara Hikmah (Paragraf 18-19)
Penerjemah: Hafizhurrahman
Editor: Dildaar Ahmad
Setelah menerima Ahmadiyah, kita dapat menjaga keimanan kita dengan tetap memelihara hubungan yang kuat dan terus-menerus dengan Nizam Jemaat dan Khilafat. Untuk itu kita hendaknya menggunakan sarana-sarana yang dapat membuat diri kita senantiasa terhubung dengan Nizam Jemaat dan Khilafat meskipun berada di tempat yang jauh. Hadhrat Mushlih Mauud ra mengatakan bahwa tidak akan ada kemajuan di dalam pekerjaan Jemaat jika kita tidak memiliki hubungan dengan sumber utamanya. Beliau ra memberikan contoh pada masa beliau ra lalu bersabda bahwa surat kabar [terbitan Jemaat] merupakan suatu sarana terbaik untuk memelihara hubungan tersebut. Jika seseorang senantiasa membaca surat kabar Jemaat dimana pun ia berada, maka ia seolah-olah senantiasa berada di dekat Jemaat ini. Beliau ra bersabda bahwa di kesempatan Jalsah, beliau ra bisa memberikan ceramah kepada para lajnah hingga yang duduk di tempat yang jauh melalui loudspeaker. Demikian pula, surat kabar juga bisa senantiasa memelihara mereka yang berada di tempat yang jauh agar tetap berhubungan dengan Jemaat. Hadhrat Masih Mauud as senantiasa bersabda bahwa surat kabar Al-Hakam dan Badr merupakan dua tangan beliau as. Pada masa Hadhrat Masih Mauud as, surat kabar Jemaat ini sangat terkenal di kalangan anggota Jemaat dan meskipun Jemaat masih sedikit, namun penjualan surat kabar Badr sangat luas. Bahkan, para Ahmadi yang tidak berpendidikan pun akan membeli surat kabar ini lalu memberikannya kepada orang lain agar dapat dibaca sebagai sarana tabligh. Seorang Ahmadi yang tidak terpelajar, yang bekerja sebagai penarik kereta kuda, selalu membeli surat kabar Al-Hakam. Dan ketika ia merasa bahwa penumpangnya merupakan seorang yang baik, ia akan memberikan mereka surat kabar tersebut lalu meminta untuk membacakannya. Seperti inilah caranya memperkenalkan Ahmadiyah kepada para penumpangnya. Dikatakan, meskipun ia tidak berpendidikan, namun ia merupakan orang yang paling banyak membawa orang-orang baiat semasa hidupnya.
Waktu telah berubah dan sekarang terdapat banyak sarana yang tersedia. Setiap Ahmadi hendaknya menanamkan kebiasaan menonton MTA bagi tarbiyat diri sendiri serta untuk menumbuhkan hubungan yang kuat dengan Khilafat. Hendaknya kita menyampaikan kepada teman-teman kita mengenai website Jemaat. Banyak orang yang menulis surat seraya berkata bahwa semenjak mereka mulai dawam menonton MTA, paling tidak menonton Khotbah Jumat, maka keimanan mereka semakin kuat dan mereka merasa hubungan mereka dengan Jemaat juga semakin kokoh. MTA dan website Jemaat (www.alislam.org) merupakan sumber yang sangat bagus bagi pertablighan dan juga tarbiyat para Ahmadi serta senantiasa menghubungkan mereka dengan Khilafat dan Jemaat.
--
Sayyidina Amirul Mu'minin, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad
Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta'ala binashrihil 'aziiz
Tentang: Khalifatul Masih II ra: Mutiara Hikmah (Paragraf 18-19)
Penerjemah: Hafizhurrahman
Editor: Dildaar Ahmad
Setelah menerima Ahmadiyah, kita dapat menjaga keimanan kita dengan tetap memelihara hubungan yang kuat dan terus-menerus dengan Nizam Jemaat dan Khilafat. Untuk itu kita hendaknya menggunakan sarana-sarana yang dapat membuat diri kita senantiasa terhubung dengan Nizam Jemaat dan Khilafat meskipun berada di tempat yang jauh. Hadhrat Mushlih Mauud ra mengatakan bahwa tidak akan ada kemajuan di dalam pekerjaan Jemaat jika kita tidak memiliki hubungan dengan sumber utamanya. Beliau ra memberikan contoh pada masa beliau ra lalu bersabda bahwa surat kabar [terbitan Jemaat] merupakan suatu sarana terbaik untuk memelihara hubungan tersebut. Jika seseorang senantiasa membaca surat kabar Jemaat dimana pun ia berada, maka ia seolah-olah senantiasa berada di dekat Jemaat ini. Beliau ra bersabda bahwa di kesempatan Jalsah, beliau ra bisa memberikan ceramah kepada para lajnah hingga yang duduk di tempat yang jauh melalui loudspeaker. Demikian pula, surat kabar juga bisa senantiasa memelihara mereka yang berada di tempat yang jauh agar tetap berhubungan dengan Jemaat. Hadhrat Masih Mauud as senantiasa bersabda bahwa surat kabar Al-Hakam dan Badr merupakan dua tangan beliau as. Pada masa Hadhrat Masih Mauud as, surat kabar Jemaat ini sangat terkenal di kalangan anggota Jemaat dan meskipun Jemaat masih sedikit, namun penjualan surat kabar Badr sangat luas. Bahkan, para Ahmadi yang tidak berpendidikan pun akan membeli surat kabar ini lalu memberikannya kepada orang lain agar dapat dibaca sebagai sarana tabligh. Seorang Ahmadi yang tidak terpelajar, yang bekerja sebagai penarik kereta kuda, selalu membeli surat kabar Al-Hakam. Dan ketika ia merasa bahwa penumpangnya merupakan seorang yang baik, ia akan memberikan mereka surat kabar tersebut lalu meminta untuk membacakannya. Seperti inilah caranya memperkenalkan Ahmadiyah kepada para penumpangnya. Dikatakan, meskipun ia tidak berpendidikan, namun ia merupakan orang yang paling banyak membawa orang-orang baiat semasa hidupnya.
Waktu telah berubah dan sekarang terdapat banyak sarana yang tersedia. Setiap Ahmadi hendaknya menanamkan kebiasaan menonton MTA bagi tarbiyat diri sendiri serta untuk menumbuhkan hubungan yang kuat dengan Khilafat. Hendaknya kita menyampaikan kepada teman-teman kita mengenai website Jemaat. Banyak orang yang menulis surat seraya berkata bahwa semenjak mereka mulai dawam menonton MTA, paling tidak menonton Khotbah Jumat, maka keimanan mereka semakin kuat dan mereka merasa hubungan mereka dengan Jemaat juga semakin kokoh. MTA dan website Jemaat (www.alislam.org) merupakan sumber yang sangat bagus bagi pertablighan dan juga tarbiyat para Ahmadi serta senantiasa menghubungkan mereka dengan Khilafat dan Jemaat.
--
0 comments:
Posting Komentar