*** Siapakah Yang Dinamakan Ahmadi ? ***
Sebagaimana biasa, pada petang hari tanggal 5 Juli 1903, Hadhrat Masih Mauud as duduk memberikan wejangan, dimana Beliau as bersabda, ;
Candah dan Manfaat Keberadaan Seorang Ahmadi
di dalam Jemaat.
Saya Mengetahui bahwa di dalam Jemaat kita sangat sedikit orang yang membayar candah. Telah datang masanya ketika ratusan orang bai`at. Akan tetapi setelah diselidiki sangat sedikit jumlah orang yang membayar candah secara dawam setiap bulannya. Apakah yang dapat diharapkan lagi dari orang yang tidak memberikan bantuan beberapa rupiah kepada Jemaat ini sesuai dengan kedudukan serta taufik yang ia peroleh ? Dan apakah manfaat wujudnya bagi Jemaat ini ?.
Seorang manusia sederhana yang berada dalam keadaan susah sekalipun, apabila dia pergi ke pasar, maka sesuai kemampuannya dia membeli sedikit banyak untuk dirinya maupun untuk anak-anaknya. Nah apakah Jemaat yang telah didirikan oleh Allah SWT untuk suatu tujuan agung ini tidak layak agar mereka dapat mengorbankan beberapa rupiah untuknya ? Organisasi apa di dunia yang pernah ada dan yang ada sekarang ini, apakah itu organisasi duniawi ataupun organisasi agama yang dapat berjalan tanpa dana ?. Segala pekerjaan di dunia ini dijalankan oleh Allah SWT. Karena dunia ini merupakan alam sarana dan melalui sarana itulah Dia menjalankannya.
Kebakhilan dan Kekikiran
Jadi betapa bakhil dan kikirnya orang yang untuk keberhasilan suatu tujuan mulia seperti ini tidak dapat diberikan sedikit saja, beberapa rupiah umpamanya. Pernah ada suatu zaman ketika orang-orang demi agama Ilahi mengorbankan jiwa mereka bagai domba dan kambing. Bagaimana lagi untuk menguraikan pengorbanan harta mereka. Abu Bakar ra pernah lebih dari satu kali telah mengorbankan seluruh isi rumah Beliau ra. Sampai-sampai jarum pun tidak tersisa lagi di rumah Beliau ra. Dan demikian pula halnya Umar ra, sesuai dengan kemampuan dan kelonggaran yang ada pada Beliau. Dan Usman ra sesuai dengan kemampuan dan kedudukkan Beliau ra. Pendeknya segenap sahabah, sesuai dengan kemampuan dan kedudukkan mereka, telah siap mengorbankan jiwa dan harta mereka untuk agama Ilahi ini.
Setetes Demi Setetes Akan Menjadi Lautan
Pada saat ini anggota Jemaat kita sekitar 300.000 orang (tahun 1903). Jika seandainya mereka memberikan masing-masing satu Rupee sebagai bantuan kepada Jemaat ini, misalnya bantuan untuk Madrasah, Langgar Khanah dan sebagainya, maka dapat terkumpul ratusan ribu Rupees. Setetes demi setetes dapat menjadi sungai. Sedikit demi sedikit air dapat menjadi lautan. Nah apakah dari satu Rupee demi satu Rupee tidak akan menjadi ribuan Rupees ?. Dan apakah dengan itu keperluan-keperluan Jemaat ini tidak dapat terpenuhi ?.
Jika seseorang makan tiga potong roti, setengahnya pun kalau disisihkan, maka dengan janji itu kewajiban dapat juga terpenuhi. Memang diperkirakan hingga saat ini kebanyakkan orang tidak dijelaskan bahwa candah itu diperlukan untuk Jemaat kita. Banyak sekali orang yang menangis-nangis melakukan bai`at. Jika kepada mereka diberitahukan, tentu mereka akan memberikan candah. Namun adalah penting untuk memberikan rangsangan atau himbauan" {Al-Hakam, Jilid 7, No. 25, hal. 8 tanggal 10-7-1903}.
PAM-mubarak
Sebagaimana biasa, pada petang hari tanggal 5 Juli 1903, Hadhrat Masih Mauud as duduk memberikan wejangan, dimana Beliau as bersabda, ;
Candah dan Manfaat Keberadaan Seorang Ahmadi
di dalam Jemaat.
Saya Mengetahui bahwa di dalam Jemaat kita sangat sedikit orang yang membayar candah. Telah datang masanya ketika ratusan orang bai`at. Akan tetapi setelah diselidiki sangat sedikit jumlah orang yang membayar candah secara dawam setiap bulannya. Apakah yang dapat diharapkan lagi dari orang yang tidak memberikan bantuan beberapa rupiah kepada Jemaat ini sesuai dengan kedudukan serta taufik yang ia peroleh ? Dan apakah manfaat wujudnya bagi Jemaat ini ?.
Seorang manusia sederhana yang berada dalam keadaan susah sekalipun, apabila dia pergi ke pasar, maka sesuai kemampuannya dia membeli sedikit banyak untuk dirinya maupun untuk anak-anaknya. Nah apakah Jemaat yang telah didirikan oleh Allah SWT untuk suatu tujuan agung ini tidak layak agar mereka dapat mengorbankan beberapa rupiah untuknya ? Organisasi apa di dunia yang pernah ada dan yang ada sekarang ini, apakah itu organisasi duniawi ataupun organisasi agama yang dapat berjalan tanpa dana ?. Segala pekerjaan di dunia ini dijalankan oleh Allah SWT. Karena dunia ini merupakan alam sarana dan melalui sarana itulah Dia menjalankannya.
Kebakhilan dan Kekikiran
Jadi betapa bakhil dan kikirnya orang yang untuk keberhasilan suatu tujuan mulia seperti ini tidak dapat diberikan sedikit saja, beberapa rupiah umpamanya. Pernah ada suatu zaman ketika orang-orang demi agama Ilahi mengorbankan jiwa mereka bagai domba dan kambing. Bagaimana lagi untuk menguraikan pengorbanan harta mereka. Abu Bakar ra pernah lebih dari satu kali telah mengorbankan seluruh isi rumah Beliau ra. Sampai-sampai jarum pun tidak tersisa lagi di rumah Beliau ra. Dan demikian pula halnya Umar ra, sesuai dengan kemampuan dan kelonggaran yang ada pada Beliau. Dan Usman ra sesuai dengan kemampuan dan kedudukkan Beliau ra. Pendeknya segenap sahabah, sesuai dengan kemampuan dan kedudukkan mereka, telah siap mengorbankan jiwa dan harta mereka untuk agama Ilahi ini.
Setetes Demi Setetes Akan Menjadi Lautan
Pada saat ini anggota Jemaat kita sekitar 300.000 orang (tahun 1903). Jika seandainya mereka memberikan masing-masing satu Rupee sebagai bantuan kepada Jemaat ini, misalnya bantuan untuk Madrasah, Langgar Khanah dan sebagainya, maka dapat terkumpul ratusan ribu Rupees. Setetes demi setetes dapat menjadi sungai. Sedikit demi sedikit air dapat menjadi lautan. Nah apakah dari satu Rupee demi satu Rupee tidak akan menjadi ribuan Rupees ?. Dan apakah dengan itu keperluan-keperluan Jemaat ini tidak dapat terpenuhi ?.
Jika seseorang makan tiga potong roti, setengahnya pun kalau disisihkan, maka dengan janji itu kewajiban dapat juga terpenuhi. Memang diperkirakan hingga saat ini kebanyakkan orang tidak dijelaskan bahwa candah itu diperlukan untuk Jemaat kita. Banyak sekali orang yang menangis-nangis melakukan bai`at. Jika kepada mereka diberitahukan, tentu mereka akan memberikan candah. Namun adalah penting untuk memberikan rangsangan atau himbauan" {Al-Hakam, Jilid 7, No. 25, hal. 8 tanggal 10-7-1903}.
PAM-mubarak
x-)
BalasHapus