Masalah Infak Fi Sabilillah (Pengorbanan di Jalan Allah SWT)
"Pada tanggal 5 Juli, sebelum shalat Isya, Hadhrat Masih mau`ud as bersabda, ;
Tabligh dan Literatur
Buku-buku hendaknya diterbitkan, sehingga tabligh [dapat disampaikan]. Tampak sangat sedikit orang-orang disekitar Delhi tidak memperoleh kabar tentang dakwa-dakwa kita.
Pengaturannya hendak sedemikian rupa, yakni dalam suatu perjalanan panjang dan dalam [perjalanan] itu buku-buku yang terkumpul banyak ini dibagi-bagikan, sehingga pertablighan [dapat berjalan]. Allah SWT banyak sekali memberikan sarana kepada kita. [Jika] tidak memanfaatkan sarana-sarana tersebut berarti mengingkari nikmat-nikmat Allah SWT.
Kereta apai telah dibuatkan untuk kita, yangmana karenanya perjalanan berbulan-bulan itu dapat ditempuh beberapa hari.
Dan warga Jemaat hendaknya melakukan segala macam pengkhidmatan kepada Jemaat ini. Dalam melakukan pengkhidmatan dibidang maal pun hendaknya jangan lemah. Lihatlah, tidak ada suatu badan pun di dunia ini yang berjalan tanpa candah/iuran. Dimasa Nabi Muhammad, Rasulullah saw, Nabi Musa as, Nabi Isa, dimasa seluruh Rasul, candah telah dikumpulkan.
Warga Jemaat Harus Memikirkan Masalah Pengorbanan
Jadi adalah penting bagi orang-orang Jemaat untuk memikirkan perkara ini. Jika seandainya orang-orang ini secara teratur memberikan satu Rupee (Rupee adalah mata uang Pakistan, satu rupee sama dengan Rp. 100,-) dalam setahunpun, cukup banyak yang dapat dilakukan. Ya, Jika ada yang tidak memberikan satu sen pun, maka apa perlunya bagi dia untuk tetap berada di dalam Jemaat ?.
Pada saat ini Jemaat sangat memerlukan banyak bantuan. Jika orang pergi ke pasar, banyak uang yang diberikan untuk alat-alat permainan anak-anak. Jadi jika diberikan satu Rupee ke sini, apalah susahnya ? [Ada yang] dibelanjakan untuk pakaian, dibelanjakan untuk keperluan-keperluan lainnya. Nah, apakah hanya untuk membelanjakan demi agama saja terasa berat ?.
Pengkhidmatan Memperkokoh Iman
Tampak dalam beberapa hari ini ratusan orang telah bai`at. Namun disayangkan, tidak ada seorang pun yang menganjurkan kepada mereka bahwa di sini diperlukan candah.
Melakukan pengkhidmatan adalah sangat berfaedah. Sejauh mana seseorang itu melakukan pengkhidmatan, sejauh itu pulah imannya akan semakin kuat. Dan yang tidak pernah melakukan pengkhidmatan bagi kami keimanan mereka senantiasa dalam nahaya.
Hendaknya setiap orang di Jemat kita ini berjanji bahwa ia akan senantiasa memberikan sekian besar candah. Sebab seseorang yang berjanji untuk Allah SWT, Allah SWT akan memberkati rezekinya. Perjalanan panjang yang akan dilakukan kali ini untuk pertablighan, di dalamnya akan dibuat sebuah buku registrasi. Dimana saja ada yang ingin bai`at, maka nama serta perjanjian candahnya akan dicatat. Dan setiap orang hendaknya berjanji bahwa dia akan memberikan candah sekian, sekian untuk Madrasah dan sekian untuk Langgar Khanah.
Masalah Candah Harus Dijelaskan
Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa candah pun dipunguit. Orang-orang yang demikian itu hendaknya diberitahu bahwa jika mereka memang menjalin hubungan yang sejati, maka berjanjilah setulus hati kepada Allah SWT bahwa mereka akan rutin memberikan sekian besar untuk candah. Dan kepada orang-orang yang tidak tahu itu pun hendaknya diberikan pengertian supaya mereka taat sepenuhnya. Jika begitu saja pun mereka tidak dapat berjanji, apa gunanya bergabung dengan Jemaat ?.
Seseorang yang sangat kikir, jika seandainya satu sen dia sisihkan setiap hari dari uangnya untuk candah, maka dengan itu dia dapat memberikan cukup banyak. Setetes demi setetes akan menjadi sungai. Jika ada yang makan empat potong roti, dia hendaknya menyisihkan nilai sepotong roti untuk Jemaat ini. Dan biasakanlah diri untuk menyisihkan seperti itudalam hal-hal demikian.
Candah Diberikan Dimasa Para Nabi
Candah tidak hanya dimulai oleh Jemaat ini. Bahkan pada saat-saat uang diperlukan, dizaman para Nabi pun candah telah dikumpulkan. Pernah ada suatu zaman ketika ada isyarah [agar memberikan candah] candah, maka [orang] datang mempersembahkan seluruh isi rumahnya. Rasulullah saw bersabda, ; 'Hendaknya berikanlah sesuai kemampuan yang ada'. Dan maksud Beliau saw adalah supaya dapat dilihat siapa dan berapa besar yang dipersembahkan.
Abu Bakar ra mempersembahkan seluruh harta kekayaan Beliau ra. Dan Umar ra mempersembahkan separuh harta kekayaan Beliau ra. Rasulullah saw bersabda, ; Inilah perbedaan derajat kalian.
Sedang pada zaman sekarang ini tidak ada yang tahu bahwa memberikan bantuan pun adalah penting. Padahal keperluaan hidup mereka penuhi dengan sangat baik. Sebaliknya, lihatlah orang-orang Hindu dan yang lainnya. Ratusan ribu mereka mengumpulkan candah lalu mereka jalankan pabrik dan mereka bangun gedung-gedung keagamaan mereka yang besar serta mereka gunakan pada kesempatan-kesempatan lainnya.
Candah dan Kemunafikan, serta Pengkhianatan
Padahal di sisni candahnya sangat ringan. Jadi barangsiapa
tidak berjanji dia hendaknya dikeluarkan. Dia adalah munafik.
Dan hetinya hitam. Kita sama sekali tidak mengatakan supaya harus memberikan uang setiap bulan., yang kami katakana adalah berjanjilah, dan berikan.
Di dalamnya tidak ada perubahan. Sejak pertama para sahabat ra telah diajarkan Allah Ta`ala berfirman : 'Lan tanalul-birra hattaa tunfiquu mimma tuhibbuun' {Ali Imran, 3 : 93}. Di dalamnya terdapat penekanan serta isyarah untuk memberikan candah serta menyerahkan harta kekayaan. Perjanjian ini adalah perjanjian dengan Allah SWT. Ini harus dipegang teguh.
Mengambil sikap yang berlawanan dengan itu adalah pengkhianatan. Tidak ada orang yang berani tampil dihadapan seorang Nawab (raja, bangsawan) yang memiliki derajat rendah sekalipun, setelah mengkhianatinya. Maka bagamana mungkin manusia dapat memperlihatkan wajahnya di hadapan sang Ahkamul Hakimin setelah mengkhianatinya ?.
Kalau dari satu orang saja, itu tidak ada artinya. Dalam bantuan secara kolektif selalu ada berkatnya. Kerajaan-kerajaan besarpun berjalan mengandalkan candah- candah. Bedanya hanyalah, kerajaan-kerajaan duniawi menetapkan pajak secara paksa dan memungutnya, sedangkan kita disini melepaskan pada kerelaan serta iradah [masing-masing]. Dengan memberikan candah, iman akan bertambah maju. Dan ini adalah urusan kecintaan serta keikhlasan.
Jadi kepada ribuan orang yang bai`at itu harus diberitahukan supaya mereka menetapkan sekian dari diri mereka dan jangan mereka lalai dari hal itu" {Al- Badr, Jilid II, No. 26, hal. 201-202, tanggal 17-07-1903/Jilid VI, hal. 38-43}.
PAM-mubarak
"Pada tanggal 5 Juli, sebelum shalat Isya, Hadhrat Masih mau`ud as bersabda, ;
Tabligh dan Literatur
Buku-buku hendaknya diterbitkan, sehingga tabligh [dapat disampaikan]. Tampak sangat sedikit orang-orang disekitar Delhi tidak memperoleh kabar tentang dakwa-dakwa kita.
Pengaturannya hendak sedemikian rupa, yakni dalam suatu perjalanan panjang dan dalam [perjalanan] itu buku-buku yang terkumpul banyak ini dibagi-bagikan, sehingga pertablighan [dapat berjalan]. Allah SWT banyak sekali memberikan sarana kepada kita. [Jika] tidak memanfaatkan sarana-sarana tersebut berarti mengingkari nikmat-nikmat Allah SWT.
Kereta apai telah dibuatkan untuk kita, yangmana karenanya perjalanan berbulan-bulan itu dapat ditempuh beberapa hari.
Dan warga Jemaat hendaknya melakukan segala macam pengkhidmatan kepada Jemaat ini. Dalam melakukan pengkhidmatan dibidang maal pun hendaknya jangan lemah. Lihatlah, tidak ada suatu badan pun di dunia ini yang berjalan tanpa candah/iuran. Dimasa Nabi Muhammad, Rasulullah saw, Nabi Musa as, Nabi Isa, dimasa seluruh Rasul, candah telah dikumpulkan.
Warga Jemaat Harus Memikirkan Masalah Pengorbanan
Jadi adalah penting bagi orang-orang Jemaat untuk memikirkan perkara ini. Jika seandainya orang-orang ini secara teratur memberikan satu Rupee (Rupee adalah mata uang Pakistan, satu rupee sama dengan Rp. 100,-) dalam setahunpun, cukup banyak yang dapat dilakukan. Ya, Jika ada yang tidak memberikan satu sen pun, maka apa perlunya bagi dia untuk tetap berada di dalam Jemaat ?.
Pada saat ini Jemaat sangat memerlukan banyak bantuan. Jika orang pergi ke pasar, banyak uang yang diberikan untuk alat-alat permainan anak-anak. Jadi jika diberikan satu Rupee ke sini, apalah susahnya ? [Ada yang] dibelanjakan untuk pakaian, dibelanjakan untuk keperluan-keperluan lainnya. Nah, apakah hanya untuk membelanjakan demi agama saja terasa berat ?.
Pengkhidmatan Memperkokoh Iman
Tampak dalam beberapa hari ini ratusan orang telah bai`at. Namun disayangkan, tidak ada seorang pun yang menganjurkan kepada mereka bahwa di sini diperlukan candah.
Melakukan pengkhidmatan adalah sangat berfaedah. Sejauh mana seseorang itu melakukan pengkhidmatan, sejauh itu pulah imannya akan semakin kuat. Dan yang tidak pernah melakukan pengkhidmatan bagi kami keimanan mereka senantiasa dalam nahaya.
Hendaknya setiap orang di Jemat kita ini berjanji bahwa ia akan senantiasa memberikan sekian besar candah. Sebab seseorang yang berjanji untuk Allah SWT, Allah SWT akan memberkati rezekinya. Perjalanan panjang yang akan dilakukan kali ini untuk pertablighan, di dalamnya akan dibuat sebuah buku registrasi. Dimana saja ada yang ingin bai`at, maka nama serta perjanjian candahnya akan dicatat. Dan setiap orang hendaknya berjanji bahwa dia akan memberikan candah sekian, sekian untuk Madrasah dan sekian untuk Langgar Khanah.
Masalah Candah Harus Dijelaskan
Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa candah pun dipunguit. Orang-orang yang demikian itu hendaknya diberitahu bahwa jika mereka memang menjalin hubungan yang sejati, maka berjanjilah setulus hati kepada Allah SWT bahwa mereka akan rutin memberikan sekian besar untuk candah. Dan kepada orang-orang yang tidak tahu itu pun hendaknya diberikan pengertian supaya mereka taat sepenuhnya. Jika begitu saja pun mereka tidak dapat berjanji, apa gunanya bergabung dengan Jemaat ?.
Seseorang yang sangat kikir, jika seandainya satu sen dia sisihkan setiap hari dari uangnya untuk candah, maka dengan itu dia dapat memberikan cukup banyak. Setetes demi setetes akan menjadi sungai. Jika ada yang makan empat potong roti, dia hendaknya menyisihkan nilai sepotong roti untuk Jemaat ini. Dan biasakanlah diri untuk menyisihkan seperti itudalam hal-hal demikian.
Candah Diberikan Dimasa Para Nabi
Candah tidak hanya dimulai oleh Jemaat ini. Bahkan pada saat-saat uang diperlukan, dizaman para Nabi pun candah telah dikumpulkan. Pernah ada suatu zaman ketika ada isyarah [agar memberikan candah] candah, maka [orang] datang mempersembahkan seluruh isi rumahnya. Rasulullah saw bersabda, ; 'Hendaknya berikanlah sesuai kemampuan yang ada'. Dan maksud Beliau saw adalah supaya dapat dilihat siapa dan berapa besar yang dipersembahkan.
Abu Bakar ra mempersembahkan seluruh harta kekayaan Beliau ra. Dan Umar ra mempersembahkan separuh harta kekayaan Beliau ra. Rasulullah saw bersabda, ; Inilah perbedaan derajat kalian.
Sedang pada zaman sekarang ini tidak ada yang tahu bahwa memberikan bantuan pun adalah penting. Padahal keperluaan hidup mereka penuhi dengan sangat baik. Sebaliknya, lihatlah orang-orang Hindu dan yang lainnya. Ratusan ribu mereka mengumpulkan candah lalu mereka jalankan pabrik dan mereka bangun gedung-gedung keagamaan mereka yang besar serta mereka gunakan pada kesempatan-kesempatan lainnya.
Candah dan Kemunafikan, serta Pengkhianatan
Padahal di sisni candahnya sangat ringan. Jadi barangsiapa
tidak berjanji dia hendaknya dikeluarkan. Dia adalah munafik.
Dan hetinya hitam. Kita sama sekali tidak mengatakan supaya harus memberikan uang setiap bulan., yang kami katakana adalah berjanjilah, dan berikan.
Di dalamnya tidak ada perubahan. Sejak pertama para sahabat ra telah diajarkan Allah Ta`ala berfirman : 'Lan tanalul-birra hattaa tunfiquu mimma tuhibbuun' {Ali Imran, 3 : 93}. Di dalamnya terdapat penekanan serta isyarah untuk memberikan candah serta menyerahkan harta kekayaan. Perjanjian ini adalah perjanjian dengan Allah SWT. Ini harus dipegang teguh.
Mengambil sikap yang berlawanan dengan itu adalah pengkhianatan. Tidak ada orang yang berani tampil dihadapan seorang Nawab (raja, bangsawan) yang memiliki derajat rendah sekalipun, setelah mengkhianatinya. Maka bagamana mungkin manusia dapat memperlihatkan wajahnya di hadapan sang Ahkamul Hakimin setelah mengkhianatinya ?.
Kalau dari satu orang saja, itu tidak ada artinya. Dalam bantuan secara kolektif selalu ada berkatnya. Kerajaan-kerajaan besarpun berjalan mengandalkan candah- candah. Bedanya hanyalah, kerajaan-kerajaan duniawi menetapkan pajak secara paksa dan memungutnya, sedangkan kita disini melepaskan pada kerelaan serta iradah [masing-masing]. Dengan memberikan candah, iman akan bertambah maju. Dan ini adalah urusan kecintaan serta keikhlasan.
Jadi kepada ribuan orang yang bai`at itu harus diberitahukan supaya mereka menetapkan sekian dari diri mereka dan jangan mereka lalai dari hal itu" {Al- Badr, Jilid II, No. 26, hal. 201-202, tanggal 17-07-1903/Jilid VI, hal. 38-43}.
PAM-mubarak
0 comments:
Posting Komentar